Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

TEKNIK MENULIS

Gambar
(Saya menulis teknik-teknik ini ketika sedang mengikuti kelas perkuliahan Pengajaran Perencanaan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia (P3BSI). Yakni pada tanggal 08 April 2014. Saya saat itu berfikir, alangkah beruntungnya saya pernah san akan selalu memiliki sahabat-sahabat luar biasa di kelas interest bahasa inggris 2011 dengan dosennya yang sangat luar biasa. Berawal dari pemikiran tersebut saya berinisiatif untuk benar-benar menyimpan kenangan tersebut dalam tulisan. Walau dalam bentuk yang campuran yakni naratif dan report, saya harap tulisan ini akna sangat bermanfaat – khususnya bagi saya (reminder) dan bagi pembaca (pembelajar) sekalian. Terimakasih saya haturkan pada sahabat-sahabat dan dosen luar biasa kami – Seni Apriliya, M.Pd.   Baiklah sahabat, awal sebuah pengetahuan adalah dari ketidaktahuan, kemudian keingintahuan (jika belajar itu disadari) dan ada juga yang karena tuntutan (jika belajar itu tidak disadari). It depends on what you want before and after you have

CERITA DI BALIK CATUR (2)

Gambar
Pak tua masih yang masih bermata jeli itu sedang memelototi bidakku. Lagi-lagi, sepertinya aku salah melangkah.  Tapi aku bertenang saja, mulai berani setelah hari kemarin dipujinya. Eh kamu tahu pujiannya padaku apa? Beliau bilang: “ ayeuna mah lumayan tah neng, rada ngarti nya? ” Walaupun baru sedikit, lama-lama kan jadi bukti. Eh bukit! hatiku girang.  Maklum baru beberapa terakhir ini aku kembali memainkan 32 bidak catur ini. Inipun – jika ada yang berminat cari tahu – tidak lain karena ada paksaan dari sesuatu! (HEHE :D).  animasi googling :D Si pion kugerakkan untuk menakuti gajah di seberangnya. Kurasa ini tidak terlalu konyol karena jika pionku dilahap gajah, aku telah siap menggerakkan kuda untuk kembali melahapnya.  Yes! Ini adegan yang paling kusuka, musuh masuki jebakanku. Dari strategi ini aku berhasil mengumpulkan dua gajah, satu kuda, empat pion.   Pak tua tidak banyak komentar. Ia masih terpaut pada papan. Perlahan tapi pasti, aku pasti segera menemu

CERITA DI BALIK CATUR (1)

Gambar
CATUR?  Yang pertama terpikirkan ketika mendengar kata itu adalah warna hitam dan putih, dan dua pasukan kerajaan yang siap bertempur. Tak lupa membawa misi untuk mencuri dan membunuh sang raja. Permainan perang strategi! Ada beberapa hal yang membuatku penasaran atas permainan ini diantaranya adalah berangakat dari pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:  a. Bagaimana cara pertama yang efektif dalam membukakan benteng untuk memulai perang? b. Manakah yang harus diutamakan antara pembunuhan bala tentara raja dulu atau berfokus pada raja? c. Bagaimana membentuk pertahanan yang kuat di benteng sendiri? d. Serta bagaimana jika benteng pertahanan lawan sangat kuat? e. Bagaimana agar bisa cepat dan segera dalam melangkahkan pasukan dan menempas setiap serangan?  Ya, sedikitnya demikianlah yang tertangkap dalam imajinasiku ketika melihat permainan catur oleh para orang tua di depan kosan.  Menurutku kemudian, bermain catur adalah bermain strategi, ketelitian, dan kecepattanggapan

Refleksi Pembelajaran

Gambar
 01-04-20014  Beberapa hari yang lalu, aku sempat gundah dengan keadaan diriku sendiri yang kurasa amat terbelakang, menurun dalam segala bidang – termasuk bidang yang dahulu kurasa menjadi unggulanku. Pertanyaan besar: ADA APA dan MENGAPA seakan terus mengikuti segala aktivitas yang kulakukan. Sehingga aku begitu ketakutan dan merasa terdesak juga sesak oleh diriku sendiri. Sementara itu jawaban tak kunjung jua kutemukan di setiap detikan nafas, ingatan, pikiran, dan perbuatanku.  Semua hal ini telah kucoba keluhkan pada seseorang yang paling kupercayai mampu mengerti situasiku sekaligus aku berharap menemukan apa yang kuinginkan yang memisteri tersebut. Namun, rasa hati masih hampa dan terus bertanya ada apa dan mengapa aku begini dan begini.  Hari ini 01/04, pertemuanku dengan guru favoritku dalam perkuliahan seakan menjadi pintu untuk kumasuki, kujelajahi, dan kuuraikan masalahku di dalamnya. Sebenarnya beliau sama sekali tidak menyindirku seorang, tapi dia menasihati s