NULIS DIARY?
Khusus buat sahabat baikku yang selalu saja bilang aku alay gara-gara nulis diary, ini nih aku beberkan ceritaku dan my diary. Yaaa, jangan tanggung tanggung bilang “alay”nya yaaa! Hahahaa. Pertama, aku mau kenalin beberapa catatan curatcoret kreatifku di buku-buku kecil yang saat ini kusebut sebagai diarykecil. Setelah aku obrak abrik lemari tuaku, ternyata ketemu dah tuh buku-buku kecil nan lecet. Ukuran, gambar, warna, dan ketebalan buku berbeda-beda, apalagi isinya. Hehe. Yang pertama, karena bukan aku yang beli dan yang milih. Kedua (untuk isi), episode-episodenya sangat tergantung pada sikon saat nulisnya. Diary sendiri buat aku memiliki makna sederhana, ya tempat untuk nulis. Hehe. Lebih tepatnya, pemaknaan untuk diary lebih aku tahu setelah lulus SMA. Kok bisa ya? Ya bisa lah..upss. Jadi intinya, sebelum lulus SMA, aku tidak memaknai menulis diary itu kepentingan atau kebutuhan sama sekali. Melainkan aku melakukannya sebatas “kadang-kadang”: sometimes need, sometimes wan