BERIKAN AKU SEBUAH BELATI UNTUK BUNUH DIRI!
Hari ini aku seperti melayang, berjalan tak berpijak. Ada apa? Aku tak menemukan tempat. Sepagi ini, tangisanlah tempatku sendirian. Sepagi ini kutemukan misteri sendiri, sepagi ini aku racuni mentari dan karunia yang indah lainnya. Aku tak mampu menerjemahkan kata: indah, damai, dan bahagia, dalam rasa. Karena rupanya rasaku adalah hambar. Sepagi ini kutemukan percampurbauran antara masa lalu dan masa kini dalam hidupku. Monster, ia menemukan kekuatannya lagi untuk menghancurkanku yang demikian kecil yang sebentar lagi mengerdil. Sementara ia tumbuh menjadi besar sebesar ketakutanku yang mengerdilkanku setelah kemunculannya. Bagaimana aku melawannya? Aku terlalu cemas, setelah harapan yang terlalu indah, agung, dan berkilau, menyilaukan pandangan mataku. Ya, karena apa? Karena aku telah bersusah payah mengubur monster itu, dulu. Menimbunnya dengan rasa syukur dan sabar, dan dengan ulet. Sampai aku bisa dengan berani menanam keyakinan baruku akan adanya harapan. Tapi hari in