MENGAPA BOSAN?
A ktivitas yang terus berulang dan (apalagi) dengan motif, corak dan gaya yang sama, tidak jarang membuat pelakunya bosan. Misalnya tiap pagi harus mengepel lantai, setelahnya menyiapkan sarapan, lalu mencuci piring-piring kotor, terus mencuci pakaian, menjemur pakaian dan seabreg kegiatan setelahnya. Atau tiap pagi mandi, pergi mencari nafkah, pulang sore dengan badan capek, malamnya giliran meronda. Mungkin pernah atau tidak pernah ada terbesit perasaan bosan dan kemudian disusul perasaan malas untuk melaksanakannya. Apakah itu (bosan dan malas) wajar? Jawaban saya, antara wajar dan tidak! Saya katakan wajar, karena saya pun pernah mengalami. Namun kemudian menjadi tidak wajar ketika saya (dan anda) sadari bahwa hal ini (segala pekerjaan) terjadi karena kita masih hidup, di dunia. Bayangkan saja kalau kita bosan untuk makan minum, bosan untuk membukakan mata dan menghirup udara, apakah kiranya hidup kita masih dikatakan. Apakah harus