PILIH-PILIH SAHABAT, ATAU JADI SAHABAT TERPILIH?!
Teringat
satu hadis tentang Anjuran mempergauli orang-orang saleh dan menjauhi kawan-kawan
yang jahat, yaitu :
“Hadis
riwayat Abu Musa ra.:
Dari Nabi
saw., beliau bersabda: Sesungguhnya perumpamaan berkawan dengan orang saleh dan
berkawan dengan orang jahat adalah seperti seorang penjual minyak wangi (misk)
dan seorang peniup dapur tukang besi. Penjual minyak wangi, dia mungkin akan
memberikan kamu atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapatkan aroma
harum darinya. Tetapi peniup dapur tukang besi, mungkin dia akan membakar
pakaianmu atau kamu akan mencium bau yang tidak sedap”. (Shahih Muslim No.4762)
Baik, saudaraku yang dimulyakan Allah swt. Sempatkah terbesit dalam hati
pertanyaan seperti ini :”apakah dari keterangan hadist ini kita harus begitu
selektif dalam berteman? pilih-pilih?” Nah loh, kalau begitu kita akan
memiliki teman yang terbatas? atau “apakah kita hanya boleh berteman dengan
orang-orang yang shaleh-shalehah saja?” Nah loh kalau saya yang tidak
soleh-nya bagaimana? gak punya teman dong! atau “Lha,mana kita tahu orang
itu baik atau tidak? Wong kita bukan Tuhan yang Maha tahu isi hati manusia. Nah
loh, gimana lagi?
Seperti itu pulabeberapa pertanyaan yang pernah singgah ke hadapan saya. Yuk
kita kupas!
Kita tinjau dari hadis yang tadi: Shahih Muslim No.4762, siapa yang berperan
sebagai penjual minyak wangi dan peniup dapur tukang besinya? Jadi menurut
saya, dari hadis tersebut pengertiannya adalah ketika subjek kita adalah
seorang penjual minyak wangi maka tugas kita adalah memberi wangi kepada yang
menjadi sahabat. Adapun ketika posisi kita sebagai seorang peniup dapur tukang
besi maka tugasnya adalah bagaimana kita bersahabat dengan orang yang dapat
membersihkan debu yang menempel atau menghilangkan bau tidak sedap dari kita.
Intinya, masalahnya adalah dimana posisi kita. Karena, saya sendiri pribadi,
merasa sangat tak layak menilai orang lain. Dan ketika ingin menilai orang
lain, maka seyogyanya kita menilai diri kita sendiri dan menjadikan siapa
sahabat kita sebagai cermin diri kita.
Kedua, dalam sebuah pepatah arab dikatakan : “Jika seseorang mencari teman
yang tidak memiliki aib, maka akhirnya ia tidak akan memiliki teman sama
sekali”.
Mari kita sadari bahwasanya tidak ada manusia yang luput dari dosa dan
kesalahan. Siapapun pasti sekali memiliki kekurangan dan kelebihan. Istilahnya no
one’s perfect! Jadi, ketika kita tidak menyadari hal ini, maka akan
menjadi permasalahan tersendiri bagi diri pribadi. Adakah seseorang yang
ingin berteman dengan anda?
Selanjutnya, menyadari bahwa kita semua, muslimin muslimat adalah bersaudara,
terlahir untuk saling menyayangi dan mengasihi. Dalam Al –Quran Allah swt
berfirman yang artinya : orang-orang beriman itu Sesungguhnya
bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu
itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S Al-
Hujurat : 10)
Banyak
sekali hadis yang menerangkan kepada kita semua terkait hal ini, diantaranya
dalam hadis riwayat Abu Musa ra dia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seorang mukmin terhadap mukmin yang lain adalah
seperti sebuah bangunan di mana bagiannya saling menguatkan bagian yang lain. (Shahih Muslim No.4684).
Hadis dari
Anas bahwa ;
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Demi Tuhan yang jiwaku
berada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba (dikatakan) beriman sehingga ia
mencintai tetangganya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri."
(Muttafaq Alaihi)
Saudaraku yang dicintai Allah, bayangkan ketika rasa persahabatan, persaudaraan
telah terbina dengan baik mulai dari persahabatan lingkup anak-anak sampai
lingkup orang dewasa, dari ruangan kecil keluarga sampai persahabatan lintas
negara dan benua, sangat possible tercipta peradaban yang indah!
Alhamdulillah, saudaraku. Betapa indah kehidupan bersaudara. Betapa indah
kehidupan muslimin muslimat yang rukun, damai nan tentram. Badatun
thoyyibatun wa rabbun gafur...Welfare Life come soon! mari kita wujudkan
dengan menjadi sahabat terpilih!
(^^)
terimakasih
telah membaca, mari berdiskusi :)
Komentar
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.