MARI MENJADI "JUARA"!




Ada beberapa anak yang terlibat dalam sebuah perlombaan, lantas beberapa peserta menangis karena ia kalah. Dan seorang yang lain tersenyum lebar memegang piagam dan menjunjung tinggi piala dengan bangga.
            Apakah anda tak ingin menjadi juara yang sebenarnya? Apakah juara itu sebatas piala, sertifikat dan uang semata?
            Sebagian orang terlena mengikuti perlombaan adalah dengan melihat apa yang ditawarkan dibalik kejuaraan tersebut. Yang tiada lain diantaranya ada pujian, ada penghormatan dan penghargaan, kenaikan derajat di hadapan manusia dan tentunya kenyamanan hidup menyandang gelar juara anu. Tak bisa disangkal, semua ini sangat menggiurkan manusia. Namun apakah seorang juara tak menginginkan dan memikirkan hal yang lebih dari apa yang sifatnya duniawi saja?   
            Mari kita kupas makna juara dalam bahasa arab. Dalam bahasa arab sang juara berarti al-faaiz atau faaizun yang asal katanya dari faaza yafuuzu fauzan, yang maknanya menang, beruntung.Dalam konteks Al – Quran banyak sekali kalamullah yang membahas kemenangan dengan lafadz ini, salah satunya dalam surat Al – Mu’minun ayat 111 yang artinya “Sesungguhnya aku memberi balasan kepada mereka hari ini, karena kesabaran mereka ; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang”. Kemudian dalam surat Al – Jatsiyah ayat 30 yang artinya “adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah keberuntungan yang nyata”.
            Maka ditinjau dari kedua ayat tadi, seorang “juara” adalah dia yang penyabar, seorang yang beriman dan melakukan amal shaleh. Oleh karena itu untuk menjadi seorang “juara” hendaknya berorientasi pada keimanan yang teguh, niat yang baik dan terakhir sabar atas apapun hasilnya (tawadhu). Karena tidak dapat dipungkiri, ketika menjadi seorang juara sekali pun, itu merupakan suaru ujian yang nyata. Ujian untuk dapat mempertahankan prestasi, untuk tidak bertakabur dan untuk mengamalkan diri dengan sebaik-baiknya bagi sebanyak-banyaknya orang.
            Dengan demikian, seorang juara tanda kutip adalah seseorang yang tak hanya menembus piala dunia tetapi juga piala kemenangan yang besar di hari pembalasan. Karenanya, mari kita berlomba untuk menjadi sang “juara”! Karena kita semua memiliki potensi untuk menjadi juara, tinggal bagaimana cara kita menjemputnya?  

 ____tulisan ini pernah dimuat di percikan KABAR PRIANGAN : 01-10-2012___

Komentar

  1. Sekarang aku sudah dapat bahasa arab nya sang juara , jika nanti aku punya anak laki-laki akan ku beri nama Muhamad alif al faaiz

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.