Postingan

Menampilkan postingan dengan label ARTIKEL KECIL

TERPAKSA MENJADI MC/PEMBAWA ACARA MUDA-MUDI

Gambar
Pernahkah mendengar istilah, bisa karena terpaksa? Jika bukan karena keinginan sendiri yang begitu besar dan sunggh-sungguh, dipaksa adalah salah satu opsi agar seseorang dapat mengerahkan seluruh kemampuannya dalam melakukan sesuatu.  Bagi orang yang belum pernah atau terbiasa tampil di depan publik secara langsung, tentu menjadi MC atau pembawa acara jadi suatu hal yang tidak mudah. Bahkan sekadar untuk mengumpulkan keberanian membaca teks nya pun biasanya menyita banyak perhatiannya.  Membawakan acara secara langsung di depan publik rupanya beda dengan tampil secara online. Jika dilihat sekilas,kebanyakan anak muda di zaman sekarang memiliki akun media sosial dan mereka mampu menampilkan dirinya dengan berani di akun tersebut. Tapi mungkin korelasi antara keberanian tampil di media online dan secara langsung bertatap muka itu tidak selalu sepadan. Jika bertatapmuka langsung adakalanya orang beralasan "saya malu", "saya tidak berani", "saya tidak cukup mampu...

Contoh Teks Pembawa Acara Muda Mudi

Gambar
 Ø¨ِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َÙ†ِ الرَّØ­ِيم  Ø§Ù„سَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØ­ْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡  Ø§Ù„ْØ­َÙ…ْدُ ِللهِ الَّذِÙŠْ Ø£َÙ†ْعَÙ…َÙ†َا بِÙ†ِعْÙ…َØ©ِ اْلإِÙŠْÙ…َانِ ÙˆَاْلإِسْلاَÙ…ِ. ÙˆَÙ†ُصَÙ„ِّÙŠْ ÙˆَÙ†ُسَÙ„ِّÙ…ُ عَÙ„َÙ‰ Ø®َÙŠْرِ اْلأَÙ†َامِ سَÙŠِّدِÙ†َا Ù…ُØ­َÙ…َّدٍ ÙˆَعَÙ„َÙ‰ اَÙ„ِÙ‡ِ ÙˆَصَØ­ْبِÙ‡ِ Ø£َجْÙ…َعِÙŠْÙ†َ Ø£َÙ…َّا بَعْدُ  Hadirin, teman-teman Rahimakumullah , mari kita bersama-sama panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahuwataala , Alhamdulillah. Dengan rahmat dan karunia-Nya, malam ini kita berkesempatan untuk kembali menghadirkan diri dalam kajian mingguan muda-mudi di Mesjid Albarokah.  Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan untuk baginda kita, Nabi penuh cinta, sayyidina Muhammad shallalahualayhiwasallam  untuk para sahabatnya, tabiin tabiatnya, dan kita semua, mudah-mudahan termasuk umatnya yang mendapat syafaatnya di akhirat nanti. aamiin  Teman-teman sekalian yang dirahmati Allah, saya akan menyampaikan susunan acara kajian mingguan kita malam ini, yaitu:  1....

SOAL PESERTA DIDIK: MEMANDANG DARI SUDUT YANG TEPAT

Gambar
Oleh H. Maman, S.Pd., Guru SDN. Batuwulung, Kec. Cikalong  Kegiatan merenung, merefleksi, atau dalam bahasa arab kita kenal dengan istilah tafakur merupakan hal yang baik. Bahkan bisa dikatakan bahwa ia adalah hal yang menuntut alias harus dilakukan oleh para pelaksana pendidikan (termasuk di dalamnya guru). Perlu dipahami bahwa sadar atau tidak sadar terkadang kita suka mengambil sudut pandang yang kurang tepat, sehingga kesuksesan dalam hidup dan kehidupan sulit didapat, misalnya, salah dalam memandang anak.  Ketika guru salah dalam memandang anak atau peserta didiknya maka itu akan dapat berdampak buruk dalam arah dan strategi penbelajarannya. Sebagai ilustrasi: suatu saat kita dihadapkan pada suatu tempat pembuangan sampah, maka akan tercium di hidung: bau tak sedap dan karenanya menjadi mual-mual, terlintas di mata: pemandangan yang menjijikkan sampai mata kita merasa muak/enggan dan berpaling. Hal itu terjadi karena kita mengambil sudut pandang yang kurang t...

MEMPERSIAPKAN ANAK UNTUK MENGIKUTI LOMBA PIDATO

Gambar
Jadi guru SD, atau guru sekolah apapun di mana pun tentu pernah mendengar (walau tidak semuanya, merasakan) bagaimana susah senangnya mempersiapkan melatih peserta didik calon peserta perlombaan pidato, salah satunya. Saya adalah seorang guru baru, muda, dan berada di lingkungan guru-guru yang senior yang hampir selalu memercayakan urusan kepada yang muda. Di awal-awal masuk kerja sudah disuguhi perintah menyiapkan anak untuk lomba PAI, salah satunya yang akan saya ceritakan di sini adalah mata lomba Pidato. Pastikan sobat sebelum meneruskan membaca artikel ini sudah pernah baca artikel saya yang berjudul A rti pidato secara sederhana ya! Hehe, karena berangkat dari pandangan itulah saya mulai melatihkan anak berpidato. Nah, baiklah mari lanjutkan membaca bagian ini. Langkah saya pertama tentu saja bertanya, mencari tahu siapa calion peserta kepada guru PAI disertai penguatan dari guru senior lainnya. Tentu saya verifikasi lagi dengan syarat-syarat yang saya butuhkan, seperti:...

ARTI PIDATO SECARA SEDERHANA

Gambar
Kata pidato sudah tidak asing lagi di telinga kita, tua-muda, termasuk anda yang sedang mencari arti dari kata tersebut. Pidato tampaknya hanyalah suatu kegiatan berbicara, membicarakan sesuatu, atau memperdengarkan sesuatu kepada khalayak. Terlihat mudah. Tapi, apakah anda termasuk seseorang yang seringkali ditugaskan membuat pidato, tapi kadang mandeg mau ngomongin apa? Jika itu terjadi, kita harus kembali pada satu Tanya: Apa sebenarnya pidato itu?  Foto Pribadi: Para Muballig di acara pernikahan Langsung saja yuk kita bahas, apa sih pidato itu?  Berikut ini saya sertakan arti-arti pidato dari beberapa bahan bacaan.  Di kamus bebas Wikipedia, pidato diartikan sebagai sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal.  Di blognya Ilmu Pengetahuan, pidato diartikan sebagai suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak.  ...

TIPS BERBUKA PUASA SEHAT

Gambar
Kapan lagi coba bisa baca tulisan tentang "buka puasa" kalau bukan lagi puasa? Makanya lanjutin bacanya yah! :D Kalau kemarin aku baru posting tentang " Sahurnya Puasa Sehat " sekarang yuk nyari tahu gimana sih berbuka untuk puasa sehat. Yum yum yum. Buka puasa, seperti yang sering diperdengarkan di waktu ceramah, buka puasa adalah satu dari dua hal yang akan membuat orang yang berpuasa bahagia. Khusus yang puasanya lancar aja? Bahkan yang puasanya bolong pun kecipratan senengnya --- bahagianya lain lagi. Saking senengnya, jajanan-makanan yang bervariasi warna, bentuk, dan aroma sudah mantap tersedia. Gak kenal dompet lagi tipis, biasanya yang lebih dekat adalah tipe "maksakeun, peupeuriheun" orang Sunda bilangnya begitu. Ada saja hal yang membuat orang yang akan berbuka puasa bahagia, lega. Tapi, gak jarang jkuga sebagian dari kita malah kewalahan dengan hidangan berbuka, atau malah keduluan dengan rasa sakit lepas puasa. Ada apa? So, simak saja...

DUMBPHONE: Be Smart or Stupid

Gambar
Siapa yang tidak mengenal "smartphone"? Si telepon pintar. Si kecil yang banyak sok tahu. Hehe. Bersyukur deh ya yang udah punya smartphone. Aktivitasmu jelas banyak terbantu olehnya. Nyari info lah, tips apa lah, atau banyak kemauan lainnya hampir bisa didapat dengan mudah diakses lewat smartphonemu. Termasuk nge blog ini. ^_^ Alhamdulillah. Teknologi semakin canggih. Gadget bahkan kek lebih pintar dari penggunanya. :( Nah, dear reader, selain si pintar ini membantu, kita patut awas terhadapnya. Jangan sampai hal-hal berikut kamu alami: 1. Ngga peduli sekitarmu; 2. Ketawa-ketiwi sendirian. Meski ada orang lain di dekatmu. 3. Jawab sapaan atau pertanyaan orang di dekatmu dengan asbun! Asal bunyi, asal-asalan. 4. Lupa aktivitas wajib, rutin, dan perlu. Inget! Setiap kita pasti gak suka dicuekin. Gak suka jadi yang tak dianggap, gak penting. Gak suka jadi kek kambing conge. Sayang, gadget hampir memiliki semua yang dibutuhkan, semacam permainan, pertemanan, a...

Komandan yang Kesakitan

Gambar
Sahabat, mari kita bertanya tentang komandan kita. Ialah Qalbu. Hajat akan kebaikannya sangatlah dibutuhkan, sementara keburukannya ialah suatu ancaman. Sungguh, substansi kebaikan Qalbu amat dibutuhkan. Yakni, saat ia bisa mewujudkan ketaatan dengan sebenar-benarnya hanya kepada Alloh SWT. Suci murni. Bebas dari kesyirikan dalam segala jenisnya. Menghamba kepada Alloh dalam segala: harapan, keinginan, cinta, benci, tawakal, patuh, tunduk, memberi, juga menahan. Dia membaikkan sesiapa yang menjadi tanggung jawabnya. Dengan qalbu yang bersih dan sehat, ia tak bersekat dengan kebenaran. Subhanalloh, tiada sakit hidup ini dirasa dengan Qalbu demikian. Karena cintanya Qalbu sudah tepat. Kepada Dzat Yang Maha.... Namun, sahabatku, yang bertanggung jawabpenuh atas segala kesalahan, kekacauan, dan pambangkangan yang terjadi, juga adalah komandan kita, Qalbu kita. Maka, bayangkanlah apa yang akan terjadi ketika seorang komandan, panglima, yang menjadi imam panutan, fingur ketaatan ...

Ramadhan Berlalu: Selamat Datang Tantangan Baru

Gambar
Ati Nurrohmah Ramadhan berlalu. Kenangan indah di dalamnya masih tersimpan hangat, belum membeku. Suasana pagi, siang, dan malam di bulan ini bergema dengan keramaian sambutan setiap orang yang menyambutnya, baik anak-anak, remaja, dewasa, para pedagang, para muballigh, bahkan para pemain sandiwara dan segala aksi di layar televisi.  Pada bulan ini, semua orang merasa bahagia saat berbuka seraya mengharapkan pahala puasanya. Beramal shalih pun semakin terpacu, khususnya karena banyaknya seruan di sana-sini. Muncullah istilah “bukber”, buka bersama sanak family, para sahabat, atau bahkan bersama anak yatim, ajang baksos seperti sebar takjil gratis, buka dan sahur gratis, santunan kepada fakir miskin, acara gema/gebyar Ramadhan yang mengusung misi syiar islam, dan tentu saja tak lupa, ada pula diskon-diskon dan promo belanja di hampir setiap swalayan. Seakan semua kegiatan tersebut selalu menjadi match moment di bulan ini. Alhasil, bulan ini selalu terlihat menjadi bulan yang ...

Ramadhan Menjauh: Semangatmu Jangan Berhenti Mengayuh

Gambar
Ati Nurrohmah  YA, bulan suci Ramadhan kini telah ada di penghujungnya. Bulan penuh rahmat dan keberkahan sebentar lagi pergi meninggalkan kita dan tak meninggalkan janji untuk dapat kita jumpai. Perpisahan ini senantiasa menjadi duka bagi yang merasa tak sempurna penuhi kesempatan di dalamnya. Kepergiannya menjadi teramat pilu bagi mereka yang tahu bahwa kesempatan berjumpa Ramadhan berikutnya: siapa tahu dan sungguh tak tentu. Rasa penyesalan dalam soal pemanfaatan waktu, malu karena tak kunjung mampu meningkatkan amalan shalih, dan tahu diri – tak mampu tentukan bisa bertemu dengan Ramadhan tahun depan, seyogyanya menjadi titik yang membantu kita membuat rangkaian strategi baru. Strategi agar penyesalan itu tak berbunga sesal, cela, kecewa, bahkan siksa dari Yang Maha Kuasa melakukannya.  Jika di bulan Ramadhan ada cela karena menyianyiakan waktu, maka di sebelas bulan berikutnya adalah saatnya membelajarkan diri menghargai tiap waktu dan kesempatan. Kita tahu bah...

SOALNYA: KESADARAN

Gambar
Suatu pagi dalam suasana kelas yang damai, dosen kami tiba-tiba bertanya: “Apa bedanya orang dengan manusia?”. Sesaat kesegaran aroma pagi tercium aneh. Apa yang dapat kami pikirkan tentang beda antara orang dengan manusia itu sendiri?  Padahal bukankah keduanya sama. Namun Alhamdulillah , puji bagi Allah, atas pertanyaan mendasar inilah kemudian kami dapat menarik suatu pernyataan tentang cara memperlakukan orang lain dan diri sendiri. Perlakukanlah orang lain sebagai manusia, bukan orang! Itulah pesannya.  Pernahkan mendengar kata “manusiawi”? Ya kata ini merujuk pada sifat manusia. Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, arti manusia adalah makhluk berakal budi. Dua kuncinya adalah berakal dan berbudi, dan pengertian ini berlaku untuk semua manusia. Adapun definisi “orang” menurut kamus merupakan manusia tetapi dalam arti yang lebih khusus. Kita tentu belum pernah mendengar kata “orangwi” bukan?  Tapi ada banyak sekali kata-kata kita temukan dikehidupan ...

KETIKA KEBINGUNGAN TERMANJAKAN

Gambar
Mari kita tengok sejenak pemandangan sosial kita hari ini. Tak jarang kita temukan berapa banyak orang yang nongkrong di pinggir jalan, atau berapa banyak tempat yang siap menerima dijadikan tempat untuk menongkrong: duduk santai mengawasi sekitar, atau sekadar ngobrol, makan, dan minum. Kita sadari juga mungkin kita pun sering memanfaatkan jasa tempat nongkrong tersebut, terutama ketika habis perjalanan dan merasa perlu beristirahat.  Tapi mari kita lihat tongkrongan ini dari kacamata yang lain. Betapa kita banyak terlupa bahwa tempat-tempat ini telah memanjakan dan memenjarakan kita dalam kebingungan. Sudut pandang ini pertama saya simak dari seorang dosen saat beliau menyampaikan materi perkuliahan.  Bingung adalah suatu keadaan ditandai dengan ketidakjelasan, ketidaktahuan, atau kekacauan hati atau pikiran. Adapun manja dapat diidentifikasi dengan salah satu tandanya yaitu ketika kehendak (kemauan) dituruti. Sehingga pengertian bingung yang termanjakan adalah...

Hujan: Basahi Bumi, Basahi Hati

Gambar
Ati Nurrohmah, Mahasiswi UPI Kampus Tasikmalaya Akhir-akhir ini hujan sering sekali turun, mendamaikan suasana yang biasanya keruh karena debu-debu yang berterbangan, polusi di sana sini, ditambah dengan hembusan panas tiap harinya. Alhamdulillah . Saking sering menyaksikannya kita mungkin memandang hujan dengan biasa, dan kita juga mungkin lupa untuk mentadaburinya. Sikap yang ada malah acuh, sekadar menengok ke jendela memastikan apakah perlu melanjutkan perjalanan (pekerjaan), atau menundanya dan berdiam/berselimut/menghangatkan diri, ketimbang memanjatkan doa: Allohumma shoyyiban naafi’an (HR. Bukhari no. 1032).  Pada saat turun hujan ada keberkahan yang amat disayang jika dilewatkan. Keberkahan tersebut yaitu pada saat hujan merupakan waktu berdoa yang mustajab. Sebagaimana Rasulullah bersabda yang artinya:  ” carilah ijabah doa ketika (hendak) bertemunya pasukan, saat (akan) didirikannya shalat dan saat turunnya hujan .”  (Hadist diriwayatkan Imam syaf...

MASIH SERING LUPA BERDOA? KAPAN LAGI BISA MEMINTA

Gambar
Ati Nurrohmah, UPI Kampus Tasikmalaya Berdoa adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah swt. Allah berfirman dalam surah Almuminun (40) ayat ke 60 sebagai berikut: Wa qoola robbukum ud’unii astajiblakum innalladziina yastakbiruuna ‘an ‘ibaadatii sayadkhuluuna jahannama daakhiriin. Dan Tuhanmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesunggunya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.  Seringkali kita lupa untuk berdoa adalah karena hasil dari berdoa itu jarang kita sadari telah, sedang, atau akan terjadi. Padahal kita yakini sepenuh hati, bahwa Allah adalah sebaik-baik yang menepati janji. Ayat di atas merupakan salah satu dari banyaknya ayat yang memerintahkan kita untuk beribadah kepada Allah swt, yaitu dengan berdoa.  Dari makna secara harfiah saja dapat kita pahami pernyataan tegas dari ayat tersebut, yakni barangsiapa yang berdoa kepada Allah sebagai bentuk ketaa...

MUHASABAH: MENGINGATI PULANG

Gambar
Ati Nurrohmah, UPI Kampus Tasikmalaya “Pulang, saya mau pulang!” ucap seorang anak santri baru setiap kali ia menemukan kesedihan, kejemuan, atau kegalauan di lingkungan barunya. Seperti halnya aduan seorang anak kecil ketika mengingati ibunya, secara spontan menangis dan merengek ingin kembali ke pangkuan ibunya lagi. Nada serupa sering disebut-sebut pula oleh orang-orang yang berada di perantauan ketika merindukan kampung halamannya. Jadi, tidak hanya seorang santri baru, anak kecil, maupun orang dewasa, kita sesungguhnya suka merindui tempat pertama kali kita berpijak di bumi ini, yang disebut rumah, kampung halaman. Fenomena ini dilukiskan oleh Ibnu Qayyim sebagai berikut:  “Pindahkanlah hatimu sesuai selera tapi tiadalah cinta melainkan kekasih pertama. Berapa banyak tepat di bumi yang disinggahi pemuda tapi kerinduannya senantiasa pada persinggahan pertama”  Sehingga kenyataan ini berarti bahwa pada hakikatnya ada keterkaitan yang kuat antara diri kita dan...

Refleksi Pembelajaran

Gambar
 01-04-20014  Beberapa hari yang lalu, aku sempat gundah dengan keadaan diriku sendiri yang kurasa amat terbelakang, menurun dalam segala bidang – termasuk bidang yang dahulu kurasa menjadi unggulanku. Pertanyaan besar: ADA APA dan MENGAPA seakan terus mengikuti segala aktivitas yang kulakukan. Sehingga aku begitu ketakutan dan merasa terdesak juga sesak oleh diriku sendiri. Sementara itu jawaban tak kunjung jua kutemukan di setiap detikan nafas, ingatan, pikiran, dan perbuatanku.  Semua hal ini telah kucoba keluhkan pada seseorang yang paling kupercayai mampu mengerti situasiku sekaligus aku berharap menemukan apa yang kuinginkan yang memisteri tersebut. Namun, rasa hati masih hampa dan terus bertanya ada apa dan mengapa aku begini dan begini.  Hari ini 01/04, pertemuanku dengan guru favoritku dalam perkuliahan seakan menjadi pintu untuk kumasuki, kujelajahi, dan kuuraikan masalahku di dalamnya. Sebenarnya beliau sama sekali tidak menyindirku seorang, ta...

PENTINGNYA MENGAWALI DENGAN "POSITIF"

Gambar
Salam hangat dan penuh bahagia untuk para pembaca. :) Mari kita ngobrol.   Ketika seseorang menyapamu dengan ucapan “apa kabar?”   Apa jawab anda?   a. Baik sekali  b. Baik-baik saja  c. Biasa saja  d. Hm, kurang menyenangkan  e. Kau bisa lihat sendiri  f. [diam]  Pertanyaan awal, bagaimana pun, akan menentukan kulitas pertanyaan sapaan percakapan selanjutnya.  Apa jadinya ketika mengawali interaksi dengan “biasa saja”, cuek, apa lagi terkesan mengabaikan?  Anda bisa menentukan jawaban sekiranya anda sendiri yang berposisi sebagai penanya-nya. Tidak ada senyum, motivasi, doa, dan silaturahmi yang menuai makna dan kebaikan.  Pengalaman menyatakan ketika mengawali hari dengan keluhan, keputusasaan, kemalasan, tanpa kata-kata harapan yang baik, positif dan membangun, maka akhir hari pun tidak akan jauh berbeda sebagaimana permulaan.  Korelasinya, jika waktu dalam sehari itu diibaratkan mesi...

SEMANGAT MUDA

Gambar
Berbangga menjadi kaum muda memiliki banyak alasan. Diantaranya memiliki jasmani yang kuat, memiliki banyak kesempatan untuk : berkarya, menggali potensi dan mengejar mimpi.  Tentunya jika dan hanya jika mereka mengetahui dan memiliki semangat “muda” nya. Tidak sedikit bukan kaum muda yang melejitkan prestasi yang mencengangkan para senior.  Tapi seperti mana besarnya peluang kesuksesan yang bisa dicetakkan oleh mereka, peluang negatif yang membuatkan kekhawatiran global pun tidak sedikit. Membuat haru, membuat kecewa, membuat ironis. Melihat realita yang dilakukan kaum muda di sana-sini, yang kian hari bertumbuh adalah ketakutan, kekhawatiran dan kecurigaan. Keterbukaan dan ukhuwah antar sesama seperti terisolasi. Tak lagi pandai bernegosiasi melainkan berpaut pada emosionalisme. Fenomena ngeri. Khalifah negeri seperti kehilangan kesatrianya. Pendidikan yang dikenyam, seperti hanyalah balutan untuk seragam yang menutupi aib jahiliyah. Demi kesejahteraan yang diidamkan...

VOLUNTER DAN UANG

Gambar
Beberapa bulan terakhir biaya operasional sekolah (BOS) belum juga cair. Padahal sebagaimana fungsinya biaya ini mengambil peran yang besar untuk operasional kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kehadirannya juga menjadi soal yang sangat sensitif. Bahkan hampir sering orang menyepakati bahwa apapun tergantung adanya uang. Ada uang ada barang, tak ada uang abang kutendang. Sepertimana yang pacaran pun beralasan belum menikah itu karena untuk menghidupi keluarga tidak makan dengan cinta, tapi juga butuh biaya – uang. Para pengamen di jalanan pun bertutur, bukannya tidak mau bersekolah sampai jenjang yang tinggi dan bergelar itu ini, tapi semuanya menuntut uang, dan akhirnya bekerja untuk uang dan uang, lantas apa beda dengan pekerjaan ini? Oh, inikah zaman materialis?  Tidak lancarnya dana BOS memang sesuatu yang mengganggu, bahkan katakan sangat. Bahkan diberitakan beberapa sekolah mengeluh karena sekolah telah bertupuk hutang untuk ini dan itu. Ya, bagaimanapun sekolah membutuh...

MENTAFAKURI SEHAT, MENSYUKURI SAKIT

Gambar
Sakit, cape, lelah, payah, dan sinonim-sinonimnya seringkali beradu (tepatnya: dibandingkan) dengan keadaan sehat, bahagia, santai, enak, dan nyaman, sebagai oposisinya. Misalnya, ada orang yang lain terlihat begitu nyaman dalam bekerja, kemudian diri sendiri merasa kok selalu tidak nyaman. Ada orang yang sedang makan terlihat begitu enak sedangkan diri sendiri sulit sekali untuk bisa menikmati sesuap nasi pun. Biasanya, ketimpangan ini biasanya melahirkan rasa lain yang berbeda dari induk dan bapaknya; iri, putus asa, tidak percaya diri, malas, cemas, dendam, dan sebagainya. Dan anak rasa inilah yang justeru membuatkan perkara baru dalam jalanan kehidupan seseorang. Rasa yang muncul dari ketimpangan yang bisa saja menjadi berkah atau petaka, pembawa kedamaian atau pembuat kericuhan.  Baiklah, Mari kita sepakati rasa yang pertama sebagai rasa positif, yang kedua sebagai rasa negatif, yang ke tiga sebagai rasa reaktif.  Ada apa dengan rasa-rasa positif itu?   “Fa ...