KIAT MENULIS CERPEN



Menulis cerpen
            Menulis pada dasarnya adalah menuangkan gagasan. Cerpen adalah sebuah karya tulis berbentuk fiksi dengan karakter tulisan terbatas pada jumlah tertentu, dan khasnya hanya memiliki satu klimaks dan inti cerita. Ini jelas versi (pemahaman) saya, sejauh yang dipahami. Hehe.
            Tentunya sebelum menulis cerpen, baiknya calon penulis membaca (setidaknya, pernah) karya-karya fiksi, utamanya cerpen. Hal ini penting, untuk menjadi asupan gizi pertama menulis cerpen. Perumpamaannya sebuah poci (bejana air) apa yang keluar darinya pasti akan sama dengan apa yang ada di dalamnya dan isi yang ada di dalamnya tidak akan berbeda dengan apa yang dimasukkan ke dalamnya. Setuju? Jadi, usahakan membaca, membaca, membaca dan menulis segera!
Kesulitan Menulis
Biasanya kesulitan menulis banyak dirasakan ketika hendak memulai menulis. Misalnya dalam menentukan judul. Konon katanya, judul itu harus mampu menggambarkan keseluruhan isi. Hal ini memang benar adanya. Judul sebisa mungkin harus eye catching. Maka tundalah dulu menentukan judul (induksi), atau pasrahkan saja judul yang ada (deduktif) dan nanti dapat diubah setelah selesai menulis alias dievaluasi lagi.
Kedua, menentukan ungkapan pertama yang paling tepat yang dapat menggambarkan seluruh gagasan Karena katanya paragraf inilah yang menjadi penentu perhatian pembaca. So, penulis memang kerja ekstra untuk membuat paragraf pertama ini. Tapi tentu saja buat penulis awam (seperti saya) hal ini tak perlulah jadi kekhawatiran, nulis ya nulis aja. Intinya berani mencoba give it a try. Karena pada akhirnya setelah berhasil menuangkan greget untuk paragraf pertama, paragraf selanjutnya will run faster.
Kesulitan lainnya hadir ketika ide atau gagasan membuntu. Saat itu penulis awam sangat rentan putus asa disebabkan menilai tulisannya jelek (tidak dapat difinishkan). Nah, sebaiknya demi mempertahankan karya tersebut, (bagi pemula sangat menyedihkan jika langsung di delet)  teruskan saja menulis atau boleh me-refresh dan rilek dulu sebentar. Luruskan kembali tujuan penulisan dan inti gagasan.
Kata Mereka
Sebagai tambahan untuk memotivasi sahabat semua (juga saya) ada beberapa nutrisi menulis yang saya dapatkan dari penulis-penulis produktif dari Tasikmalaya (yang juga guru saya) they said here are:
“Penulis adalah pembaca yang baik, tapi pembaca yang baik tidak berarti dia seorang penulis”
“Anda mau menjadi penulis, mulailah menulis!”
Di sini ada beberapa cerpen saya, jika berkenan silahkan meneruskan membaca dan saya sangat senang jika anda pun berkenan meninggalkan respon membaca di kolom yang telah disediakan.
Kumpulan cerpen Syauqiannur

Komentar