MENGENALI KHAT - KALIGRAFI



contoh khat tsulus (koleksi pribadi) 
Mengenali Khat
Kaligrafi itu adalah seni dalam menulis indah. Biasanya dispesifikkan penggunaannya yakni dipopulerkan untuk menulis arab. Dalam penulisan kaligrafi itu sendiri dikenal istilah khat. Dalam pengertiannya, khat itu adalah tulisan yang indah yang ditulis tangan. Khat ini biasa digunakan dalam mengklasifikasikan jenis dari pada suatu tulisan kaligrafi. Padanya terdapat kaidah-kaidah dalam menuliskan setiap huruf, sesuai kiblat pencetusnya yang pertama.
Sejauh yang saya kenal di pondok pesantren, setidaknya ada delapan jenis khat yang masih bertahan sampai kini. Barangkali, sebenarnya telah ada beberapa gaya penulisan sebelumnya. Hanya saja mungkin karena keterbatasan, baik dari para pengarang tulisannya maupun para penerusnya dalam mempertahankan kelestariannya jadilah karya seni ini hampir tenggelam lekang oleh jaman. Kedelapan khat yang masih bertahan tersebut di antaranya yaitu: khat naskhi, khat tsulust, khat diwani, khat diwani jali, khat khufi, khat riq’ah, khat farisi, khat ijazah. Perbedaan yang terdapat dalam penulisan khat ini adalah pada karakteristik huruf, penempatan, ukuran, hiasan, maupun penggunaannya.
Ciri-ciri Khat - Kaligrafi
Mungkin bagi para pemula (termasuk saya juga), yang paling sering kita lihat adalah khat jenis naskhi yakni dalam tulisan isi Al-Quran (versi modern/baru) juga khat tsulus pada dinding masjid. Untuk khat naskhi karakteristik tulisannya sangat familiar dan sering dijadikan tulisan wajib dalam perlombaan-perlombaan kaligrafi. Adapun untuk tsulus, tulisan hurufnya biasanya panjang-panjang, tiap awal penulisan huruf diawali dengan sebuah aksen sebagai kepala huruf (terutama pada huruf-huruf alif) dan spasi antar hurufnya sangat padat.
Selanjutnya khat diwani dan diwani jali. Kesamaan keduanya adalah tidak memakai harakat dan menggunakan titik-titik kecil yang mengisi ruang-ruang kosong antar huruf. Perbedaannya untuk diwani jalli akan ditemukan ukuran alif kecil yang selalu mengikuti huruf-huruf yang memiliki tiang (seperti alif, kaf, lam).
Ada lagi khat khuffi, khat ini biasanya dilihat di buku-buku, misalnya di buku ramadhan. Ciri-cirinya, selalu membentuk siku-siku dan tidak menggunakan harakat. Untuk khat riqah dan farisi agaknya jarang ditemukan. Adapun khat riqah sendiri bercirikan penempatan huruf yang miring dan teratur – rapih, akhir hurufnya tajam. Sedangkan ciri khat farisi, terkesan bebas dalam besar kecilnya huruf (tapi sebenarnya memang ada aturannya), penulisannya miring, dan tidak menggunakan harakat, juga biasanya menggunakan balon-balon melingkar di luarnya untuk lebih mengkontraskan huruf-hurufnya. Adapun khat ijazah, (saya tidak diajarkan, tapi mencari sendiri), yang pasti dari namanya, khat ini digunakan untuk penulisan ijazah atau keperluan perkantoran lainnya yang lebih resmi/formal.
Dari masing-masing khat ini tentunya kita dapat menikmati keindahan yang luar biasa. Ayat-ayat Al-Quran begitu akan sangat memukau (padahal baru dari luar/fisiknya-tulisannya saja). Tentunya dalam menulis semua khat ini sangat tidak mudah, akan tetapi memang dapat diasah. (^_^). Yang dibutuhkan sekarang adalah, mau tidak anda belajar memperindah tulisan anda dengan menggunakan kaidah khat-khat di atas? Hehehe. Saya sarankan “mari menjadi pembelajar yang baik untuk generasi terbaik” . dan setelah itu yuk baca lagi, ikuti kiat-kiatnya kita belajar bersama!


Komentar