Pengalamanku Bersama Pondok Pesantren Daarut Tauhid

Semester 4, tingkat 2, aku mendapatkan tawaran mengikuti seleksi beasiswa dari Dompet Penuli Umat Daarut Tauhid(DPU-DT). Mengenal sekilas tentang profil pemberi beasiswa tersebut, aku pun tertarik untuk mencobanya, infonya @ http://priangantimur.dpu-online.com/. Tentu percobaan yang bertujuan, bukan asal-asalan.

Alhamdulillah, selesai mengikuti tes seleksi tertulis, aku dipanggil mengikuti tes wawancara. Setelah itu pun alhamdulillah, cerita "pengejaran" mimpi, mozaik-mozaik tampak semakin indah, berwarna, aku berlanjut ke tahan selanjutnya.


Tertanggal 06 April 2013, ujian seleksi tahap terakhir adalah DIKLATSAR (pendidikan latihan dasar) peserta beasiswa mandiri DPU- DT. Bertempat di Pondok Pesantren Daarut Tauhid, Bandung. Aku adalah salah satu dari16 orang terpilih lainnya. sempat bingung akan seperti apakah tes bergengsi DT se-Indonesia ini.






Saat dihukum karena tidak menjaga kebersamaan
Dan ternyata, subhanalloh... kegiatan begitu padat, peraturan begitu ketat, pengawalan begitu kuat. pun perijinan yang sangat limitted. Sempat terbersit aku akan gagal di seleksi ini. Takut sekali. Karena bagaimana pun, aku menyadari masih belum kuat dalam fisik. Sementara kegiatan indoor dan out door, tak henti-hentinya menawarkanku  rasa nyeri sebab: duduk terlalu lama dengan badan tegak, antrean panjang, penghitungan kecekatan yang berakhir dengan sit up / jump up, dan perjalanan jauh mengitari perumahan yang jalannya tak rata, sampai berjalan di sungai melawan arus yang semakin siang semakin deras.
Ya, tak berapa lama setelah perjalanan panjang itu, aku sempat tertidur lama. haha. Dengan keadaan merinding, berselimutkan jaket yang kusut dan hawa yang tak tersentuh hangat mentari. 

Tapi alhamdulillah.. oleh-oleh selain "sukses" memasuki tantangan-tantangan baru (yakni sah menjadi penerima bea-mandiri DPU DT), inilah oleh-oleh berharga dari DT untuk bekal seumur hidupku.

TEKAD KEHORMATAN DAARUT TAUHID 


Kehormatan kami adalah: 
- Menjadi muslim jujur dan terpercaya sampai mati; 
- Menjadi muslim bertanggung jawab, menepati janji, setia, dan tahu balas budi;
- Hidup menjadi pejuang, pembela kebenaran dan keadilan, rela berkorban apapun karena Alloh semata; 
- Menjadi muslim disiplin, gigih dan ulet, tangguh pantang mengeluh, pantang menyerah, pantang menjadi beban, pentang berkhianat (3x) 
- Berusaha menjadi muslim berakhla mulia dan berhati tulus 

5 Pantangan Budaya DT: 
1. Pantang sia-sia 
2. Pantang mengeluh 
3. Pantang menjadi beban 
4. Pantang berkhianat 
5. Pantang kotor hati

Bismillah, semoga aku bisa menjadi pribadi seutuhnya dengan bekal ini, dan tulisan ini pun bermanfaat untuk semua pembaca yang baik, bersih dan tulus hatinya. Amiin ya Rabbal Alamin.


BEA-MANDIRI Grup PRIangan TIMur

Komentar

  1. Saya pernah ikut SSG teh. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah iya kah? Alhamdulillah. saya mah itu cuma dalam rangka buat peresmian mendapatkan beasiswa. heehe tapi lumayan, dapat pelatihan segitu aja udah tumbang waktu itu, gak kuat fisiknya.

      Hapus

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungannya, semoga bermanfaat.