PUISI-PUISI ANAK MTS. TALAGASARI

Linda Hidayah
MENTARI DI SIANG HARI
Linda Hidayah

Memandang langit yang cerah
Menikmati ciptaan Sang Maha Pemurah
Ucapan syukur menghiasi lidah
Berharap bisa selalu terarah
Terik mentari di siang hari
Menghibur jiwa yang sunyi
Cahaya menyeruak menyinari hati
Berusaha menemukan sahabat sejati
Hatiku kini tak lagi pilu
Terbuai dunia yang menipu
Kuberharap ini kan bersemi selalu
Demi mengharap cinta
Dzat Yang Maha Tahu
 Kuberharap hatiku secerah mentari
Bisa menerangi hati-hati yang sunyi
Membangunkan jiwa-jiwa yang sepi
Menggapai Ridho Ilahi


Adesti
PAHLAWANKU 
Adesti N. 

Pahlawanku, kau sangat berjasa bagi negeriku 
Kau tumpahkan darahmu 
Untuk membela negeriku 
Pahlawanku sungguh besar jasamu 
 Pahlawanku kau korbankan jiwamu 
Dan pertaruhkan nyawamu 
Untuk mempertahankan negeriku 
Pahlawanku sungguh mulia hatimu 
Pahlawanku sungguh gagah dan berani 
Kau cucurkan keringatmu 
Untuk kesejahteraan negeriku 
Pahlawanku jasa-jasamu tak akan kulupakan 
Namun, pahlawanku, kini siapa aku? 


Romi Julian
GURUKU 
Romi Julian

Pagi yang indah
Buayan angin menerpa wajah
Renungan untuk sebuah kejayaan
“Berfikir hanya untuk keberhasilan”
Ucapmu, guru
Oh, tiada kata seindah katamu
Tiada senyum seindah senyummu
Yang tak punya hari tanpa sebuah kerja
Menabur kasih tanpa rasa lelah
Membagikan sayang tanpa bosan
Terpancar dari wajahmu
Semangat yang terus berkobar
Jika engkau melangkah pergi
Kutahu langkahmu penuh arti
Oh guru, Jika dirimu telah tiada
Pasti dirimu kan selalu kukenang

N. Auladiah

PELANGI 
Nisa Auladiah 

Saat rintik-rintik hujan di pagi hari 
Saat itu pula sebelah timur muncullah mentari 
Engkau menampakkan diri, 
Oh... warnamu indah sekali 
Mereka bilang: bagai pakaian bidadari 
Siapa saja takjub 
Melihat lengkung indah bentukmu Siapa saja terpana 
Melihat rupa dan pesona warnamu 

Pelangi, 
kau membuatku cemburu 

Sayang sungguh sayang, 
Mentari lebih bersinar dan meninggi 
Engkau pun takut dan menghilang 
Tak bisa ku pandang 
Barangkali bersembunyi di balik awan, 
Itu lebih aman 
Pada saatnya nanti kutunggu kau 
kembali 


M. Nawawi (kanan)
HANYA KAU IBU 
M. Nawawi
Saat kumerasa sendiri
yang kuingat hanya dirimu
pelukan dan kasih sayangmu
takkan pernah tergantikan, seperti waktu
Hangatnya matahari pagi pun
Tak sehangat pelukanmu

Oh... ibu,
Kaulah inspirasiku
Aku bisa merasakan indahnya dunia ini
Dengan belaian kasihmu
Dengan hangatnya pelukanmu
Padahal aku kini tahu

Ada banyak rasa yang aku tak tahu
yang kausembunyikan dalam doa yang penuh
ketulusan



Karya-karya ini pernah dimuat dalam berita harian umum, priangan. Dipublikasikan sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terimakasih empunya blog kepada mereka. Semoga dapat terus berkarya walau tanpa kehadiran ibundanya.
^_^

Komentar