TERPAKSA MENJADI MC/PEMBAWA ACARA MUDA-MUDI

Pernahkah mendengar istilah, bisa karena terpaksa?
Jika bukan karena keinginan sendiri yang begitu besar dan sunggh-sungguh, dipaksa adalah salah satu opsi agar seseorang dapat mengerahkan seluruh kemampuannya dalam melakukan sesuatu. 

Bagi orang yang belum pernah atau terbiasa tampil di depan publik secara langsung, tentu menjadi MC atau pembawa acara jadi suatu hal yang tidak mudah. Bahkan sekadar untuk mengumpulkan keberanian membaca teks nya pun biasanya menyita banyak perhatiannya. 

Membawakan acara secara langsung di depan publik rupanya beda dengan tampil secara online. Jika dilihat sekilas,kebanyakan anak muda di zaman sekarang memiliki akun media sosial dan mereka mampu menampilkan dirinya dengan berani di akun tersebut. Tapi mungkin korelasi antara keberanian tampil di media online dan secara langsung bertatap muka itu tidak selalu sepadan. Jika bertatapmuka langsung adakalanya orang beralasan "saya malu", "saya tidak berani", "saya tidak cukup mampu", atau "saya gugup, saya tidak bisa". Padahal, jika dilihat dari sasarannya, bukankah sama-sama untuk dikonsumi publik?

Baiklah, kita kembali kepada judul. 
Bagaimana jika harus terpaksa menjadi MC?

Apa yang harus dilakukan jika ditunjuk menjadi pembawa acara dadakan?

Tulisan ini hanya catatan kecil saja untuk teman-teman yang benar-benar sedang belajar atau mengatasi masalah kecil untuk menjadi pembawa acara dadakan di acara sederhana, se sederhana menjadi MC kajian mingguan muda-mudi.

Pertama, pastikan anda dalam kondisi fit. Penuhi hajat terlebih dulu, makan, minum, mandi, buang air, berpakaian sopan, dan sudah wangi. Dengan keadaan seperti ini, minimal, anda sendiri akan merasa nyaman dengan diri anda. Bisa dibilang, ini adalah kunci pertama yang harus anda siapkan sebelum memulai strategi lainnya. Penting untuk menjadi nyaman dengan diri sendiri. 

Kedua, jadikan suasana hati tenang dan gembira. Pada bagian ini, harus pandai pura-pura, karena bagaimanapun seorang pembawa acara akan lebih baik jika keadaannya ceria, yang ditandai wajah yang berseri, padangannya jelas arahnya, menyapa dan menyapu tatapan audiens, suaranya terkontrol dan lebih bertenaga. Begitulah sependek pengalaman saya menilai MC yang baik, menyadari dan menerima kehadiran audiens lalu berinteraksi dengan mereka, tidak sibuk memusatkan perhatian pada dirinya sendiri. 

Ketiga, ketahui seluk beluk acara. Pastikan tidak hanya memegang dan membaca teks. Meski mungkin untuk keperluan lainnya sudah ada yang menghandle, setidaknya mc harus tahu siapa yang berhubungan dengan acara yang akan ditampilkan. Seperti, siapa yang akan mengisi bagian pembacaan ayat suci? Siapa dan seperti apa karakter pemateri? Siapa yang akan memberikan sambutan atau tambahan acara? Dengan begitu, kesalahan-kesalahan penyebutan nama, urutan acara, atau penyambutan lainnya akan lebih diminimalisir. 


Keempat, kenali audiens. Siapa mereka? Bagaimana karakteritiknya? Apa kebutuhan dan ketertarikannya terhadap acara ini? Misal, oh mereka adalah teman-teman saya, sama-sama pekerja, atau anak-anak SMP\SMA, mereka biasanya lebih suka disapa demikian, mereka tidak suka menulis materi, mereka saat ini mungkin sedang butuh support untuk ujian, untuk menghadapi sesuatu. 

Dengan mengetahui audiens, minimal seorang pembawa acara akan dapat menyesuaikan pembawaan bahasanya. Ia tentu dapat memilih meringkas acara, atau lebih santai dengan lebih banyak mempersila kan partisipasi audiens nya. 

Saya kira, seorang pembawa acara adalah pemimpin dari sebuah acara. Dia bisa sangat berpengaruh terhadap kelancaran acara dan kepuasan audiens. Acara dapat dinilai lancar ketika semua rangkaian acara berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan diharapkan, tidak ada yang tertinggal, atau ketika ada masalah atau kekurangan dapat segera diatasi dengan baik. Sementara audiens bisa mendapat kepuasan, ketika kebutuhannya terhadap acara ini terpenuhi, ketika mereka mendapatkan sesuatu yang baru dan berguna bagi dirinya, acara yang diikuti tersebut berkesan atau meninggalkan minat untuk mengikutinya lagi di lain kesempatan.

Bagaimana pun menjadi seorang MC dadakan memang tidak mudah. Artinya akan lebih mudah jika menjadi MC dengan persiapan terlebih dahulu. Persiapan yang singkat, jika teks mc nya sudah ada, ya tinggal membaguskan membacanya saja. Lain hal ketika teksnya pun belum tersedia, maka butuh sedikit tambahan keberanian untuk menyusun sendiri teks nya!

Apapun kesulitannya, hadapi saja. Setelah berakhir, jadi MC dadakan tentu akan jadi pengalaman juga.

^_^

Komentar